Aspek Biologi Cakalang (Katsuwonus pelamis, Linnaeus 1758) di Sulawesi Tenggara
Abstract
Penelitian dilakukan bulan Maret hingga Mei 2019 di Perairan Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi ikan cakalang yang meliputi hubungan panjang-bobot, sex ratio, Tingkat Kematangan Gonad (TKG), Lc, Lm serta mengetahui daerah penangkapan dan musim penangkapan ikan cakalang. Metode yang digunakan adalah accidental sampling untuk penentuan responden yang diwawancarai, metode simple random sampling untuk menentukan ikan contoh. Perhitungan Lc menggunakan Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan panjang berat ikan cakalang jantan besifat isometrik dengan persamaan W= 0,0189L3, sedangkan pola pertumbuhan cakalang betina bersifat alometrik negatif dengan persamaan W = 2,83L1,69. Nisbah kelamin didominasi oleh Jantan dengan perbandingan 1 : 0,4. Tingkat Kematangan Gonad didominasi oleh ikan immature (TKG I dan II). Didapatkan Lm = 47,73 cm (34,10 – 66,78). Lc < Lm pada alat tangkap purse seine dan Lc > Lm pada alat tangkap pancing tonda dan huhate. Cakalang paling banyak tertangkap di Laut Banda pada musim barat (September-Februari) dan di Teluk Bone saat musim timur (Maret-Agustus). Sumberdaya perikanan cakalang diindikasi mengalami overfishing dilihat dari banyaknya ikan immature yang tertangkap dan nilai Lc (purse seine) yang lebih kecil dari pada Lm nya. Penulis merekomendasikan agar nelayan beralih alat tangkap dari purse seine ke pancing tonda atau huhate.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.