Daya Dukung Perairan Untuk Budidaya Udang Vannamei Sistim Semi Intensif Dalam Pemanfaatan Wilayah Pesisir Kabupaten Pemalang

Pigoselpi Anas
Dinno Sudinno
Iis Jubaedah

Abstract

Kajian kesesuaian lahan dan daya dukung perairan untuk budidaya udang vannamei sistem semi intensif dalam rangka pemanfaatan wilayah pesisir Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah telah dilakukanpada bulan Agustus – Oktober 2014 di kabupaten Pemalang yang merupakan salah satu daerah pendukung perikanan di Pantai Utara Jawa, yang memiliki perairan potensi untuk daerah budidaya udang.Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kesesuaian lahan dan daya dukung kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya udang Vanammei di wilayah pesisir Kabupaten Pemalang.Penelitian inimerupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan berdasarkan studi kasus yaitu pemanfaatan lahan di wilayah pesisir Kabupaten Pemalang untuk kegiatan budidaya udang, Analisa Data terdiri dari analisis kesesuaian lahan dan analisis daya dukung kawasam pesisir. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan perhitungan kesesuaian lahan, nilai total kategori kesesuaian lahan pesisir Kabupaten Pemalang adalah 448 dengan kategori Sesuai (S2) untuk pertambakan, sedangkan hasil penghitungan daya dukung kawasan pesisir, luas tambak untuk budidaya udang semi intensif yang dapat digunakan diwilayah pesisir Kabupaten Pemalang seluas 129,6 Ha dengan total produksi maksimum sebanyak 259,2 ton / MT.

Keywords

daya dukung; kesesuaian lahan; udang vannamei

Full Text:

PDF

References

Ahmad, T., A. Mustafa dan A. Hanafi.1996. Konsep Pengembangan Desa Pantai Mendukung Keberlanjutan Produksi Perikanan Pesisir. Dalam Poernomo, A., H.E. Irianto, S. Nurhakim, Murniyati, dan E. Pratiwi (Eds.). Prosiding Rapat Kerja Teknis Peningkatan Visi Sumberdaya Manusia Peneliti Perikanan Menyongsong Globalisasi IPTEK, Serpong, 19-20 November 1996. Badan Litbang Pertanian, Puslitbang Perikanan, Jakarta.

Arifin, T., Yulius dan I. S. Arlyza. 2011. Pola Sebaran Spasial dan Karakterisitik Nitrat- Fosfat-Oksigen Terlarut di Perairan Pesisir Makassar. Jurnal Segara, Vol. 7, No.2 : 88-96.

Boyd, C.E. 1982. Water Quality Management For Pond Fish Culture. Elsevier Scienctific Publishing Company. Alabama. USA.318 Pages.

Bengen D.G. 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL).IPB

Dahuri, R.. The Application of Carrying Capacity Concept For Sustainable Coastal Resources Development in Indonesia.. Center For Coastal And Marine Resources Studies Bogor Agricultural University (IPB). www. Pesisir. Or .id. journal carrying capacity. PDF. (Setember 2002)

.Deysandi W, Nursinar S, Faizal K. Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Botutonuo, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango. Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 1, Nomor 2, September 2013

Dennis, M., Tammy, T., Baldwin, K., & Kevin, F. (2004). Aquaculture development potential in Arizona: a GIS-based approach. World Aquaculture, 34(4), 32-35.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI), Yogyakarta, 258 hlm.

Fredinan Y. Kajian Kesesuaian Dan Daya Dukung Lingkungan Tambak Berbasis Spasial Di Wilayah Pesisir Kabupaten Aceh Utara, Pantai Timur Provinsi Nanggroe Aceh DarusalamJurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2008, Jilid 15, Nomor 2: 157-163

Gunggung Senoaji. Daya Dukung Lingkungan Dan Kesesuaian LahanDalam Pengembangan Pulau Enggano Bengkulu. Jurnal Bumi Lestari, Volume 9 No. 2, Agustus 2009, hlm. 159 – 166

Hardjowigeno, S.W. 2001. Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna Tanah. Fakultas Pertanian. IPB.

Hernandez, M.R., Buckle, L.F.R., Palacios, E., & Baron, B.S. (2006). Preferential behavior of white shrimp Litopenaeus vannamei (Boone, 1931) by progressive temperaturesalinity simultaneous interaction. Journal of Thermal Biology, 31, 565-572.

Hopkins, J.S., Stokes, A.D., Browdy, C.L., & Sandifer, P.A. (1991). The relationship between feeding rate, padlle wheel rate and expected dawn dissolved oxygen in intensive shrimp ponds. Aquacultural Engineering, 10, 281-290.

Ichsan, Mahmudi M, Nuddin H. 2013. Daya Dukung Lingkungan Perairan Berbasis Blue Economy Terhadap Produksi Budidaya Tambak Udang Vanname Di Wilayah Pesisir Probolinggo. Program Pascasarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya

Lung, W.S. 1993. Water Quality Modelling; Application to Estuaria. Vol II CRC Press. Florida.

Menz, A. & Blake, B.F. (1980). Experiments on the growth of Penaeus vannamei Boone. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 48, 99-111.

PKSPL, 2002. Kajian Kegiatan Tambak Dalam Hubungannya Dengan Kegiatan Migas dan Lingkungan Hidup di Delta Mahakam. PKSPL – IPB. Bogor

Poernomo, A. (1988). Pembuatan Tambak di Indonesia. Seri Pengembangan No. 7, 1988. Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai, Maros, 30 hlm.

Poernomo, 1992. Pemilihan Lokasi Tambak Udang Berwawasan Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta

Ponce-Palatox, J., Martinez-Palacios, C.A., & Ross. L.G. (1997). The effect of salinity and temperature on the growth and survival rates of juvenile white shrimp, Penaeus vannamei, Boone, 1931. Aquaculture, 157, 107-115.

Prasita VD, Widigdo B, S. Hardjowigeno, S. Budiharsono S. Kajian Daya Dukung Lingkungan Kawasan Pertambakan Di Pantura Kabupaten Gresik Jawa TimurJurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2008, Jilid 15, Nomor 2: 95-102

Ratnawati E, Indrajaya A. Daya Dukung Lingkungan Tambak Di Kecamatan Pulau Derawan Dan Sambaliung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 2, November 2012

Ristiyani D. 2012. Evaluasi kesesuaian Lahan untuk Budidaya Perikanan Tambak di Pesisir Kendal. Geo Image 1 (1) (2012)

Senoaji G. 2009. Daya Dukung Lingkungan Dan Kesesuaian LahanDalam Pengembangan Pulau Enggano Bengkulu. Jurnal Bumi Lestari, Volume 9 No. 2, Agustus 2009, hlm. 159 – 166

Utojo, Arifuddin T, Rezki A. S. 2013. Kesesuaian Lahan dan Revitalisasi Tambak Budidaya Udang Di Kawasan Industrialisasi Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. J. Ris. Akuakultur Vol. 9 No. 3 Tahun 2014: 501-513

Widigdo B dan Kadarwan Soewardi. 2002. Rumusan Kriteria Eko-Biologis dalam Menentukan Potensi Alami Kawasan Pesisir untuk Budidaya Tambak. Diktat Bahan Kuliah Pengembangan Perikanan Kawasan Pesisir dan Laut. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 32 hal.

Widigdo, B., dan J. Pariwono, 2003. Daya Dukung Perairan di Pantai Utara Jawa Barat untuk Budidaya Udang (Studi Kasus di Kabupaten Subang, Teluk Jakarta dan Serang), Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 1: 10-17.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.