Pengaruh Kedalaman terhadap Perkembangan Rumput Laut Kotoni Hasil Kultur Jaringan

Nico Runtuboy
Slamet Abadi

Abstract

Biotrop Bogor berhasil melakukan kultur jaringan bibit rumput laut Kotoni (Kappaphycus alvarezii) hingga skala laboratorium.Perkembangan hingga produksi masal telahberhasil dilakukan oleh BBPBL Lampung. Sebagai komoditas baru, perlu dilakukan uji coba pendahuluan. Salah satu yang telah dilakukan adalah melakukan uji coba pada tahun 2014 untuk mengetahui kedalaman terbaik terhadap perkembangan bibit rumput laut hasil kultur jaringan. Uji coba dilakukan selama VI minggu dengan menggunakan berat awal bibit yang sama yaitu 75 gram pada tiga tingkatan kedalaman perairanberbeda: 10 cm, 30 dan 50 cm. Parameter yang diamati meliputi, perkembangan tanaman, dan sintasan. Hasil pengamatan perkembangan tanaman pada kedalaman 10 cm dari minggu pertama sampai minggu ke VI berat awal 75 gr, 115,80 gr, 157,40 gr, 216,00 gr,303,00 gr, 341,00 gr dan 375,00 gr. Kedalaman 30 cm berat awal 75 gr, 118,60 gr,139,80 gr, 199,00 gr, 254 gr 293 gr dan 304 gr. Kadalaman 50 cm: berat awal 75 gr, 96,6 gr, 122,4 gr, 159 gr,207 gr, 250 gr dan 260,8 gr. Sintasan (SR) pada kedalaman 10 cm dari minggu pertama hingga minggu keempat 100 % dan pada minggu ke lima dan keenam masing-masing 98 %. SR pada kedalaman 30 cm dari minggu pertama hingga keempat 100 % dan minggu kelima dan keenam 96 %. Dan SR pada kedalaman 50 cm dari minggu pertama hingga minggu ke empat 100 % dan pada minggu ke lima 94 % dan 92 %. Berdasarkan hasil perhitungan, melakukan kegiatan produksi dapat melakukan penanaman pada kedalaman antara 10 hingga 30 cm.

Keywords

bibit rumput laut; kedalaman; kultur jaringan

Full Text:

PDF

References

Aris M. 2011. Identifikasi, patoge-nisitas bakteri dan pemanfaatan gen 16s-rRNA untuk deteksi pe-nyakit ice-ice pada rumput laut (Kapp-aphycusalvarezii). Diser-tasi. Sekolah Pascasarjana, Ins titu Pertanian Bogor. 126 hal

Budiyani FB, K Suwartimah, S Sunar-yo. 2011. Pengaruh pertambahan nitrogen dengan konsentrasi yang berbeda terhadap laju per-tumbuhan rumput laut Caulerpa sp. Diponegoro Journal of Mari-ne Reseach 1(1): 10-18.

Direktorat Jenderal Perikanan Budida-ya. 2008. Petunjuk Teknis Budi-daya Laut Rumput Laut Eucheu-ma spp. Direktorat Produksi, Di-rektorat Jenderal Perikanan Bu-didaya. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Fadel AH, GS Gerung, E Suryati, IFM Rumengan. 2013. The effects of stimulant growth hormones on tissue culture of seaweed Kapp-aphycus alvarezii in vitro. Aqu-atic Science & Management I: 77-84. Mei 2013 .

Harahap F. 2010. Budidaya rumput dengan spora dan kultur jaringan untuk peningkatan pendapatan ke-luarga. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 16(62): 38-45

Mulyaningrum SRH, H Nursyam, Y Risjani, A Parenrengi. 2012. Re-generasi filamen kalus rumput laut Kappaphycus alvarezii de-ngan formula zat pengatur tum-buh yang berbeda. Jurnal Pene-litian Perikanan, 1 (1): 52-60

Pongarrang D, A Rahman, Wa Iba. 2013. Pengaruh jarak tanam dan bobot bibit terhadap pertum-buhan rumput laut (Kappap-hycus alvarezii) menggunakan metode vertikultur. Jurnal Mina Laut Indo-nesia, 3 (12): 94-112, 2013

Runtuboy N. 2008. Teknologi Bu-didaya Rumput Laut Euchema cottonii. Balai Besar Pengem-bangan Budidaya Laut Lam-pung. 25 hal.

Setyaningsih H, K Sumantadinata, NS Palupi. 2012. Kelayakan usaha budidaya rumput laut Kappaphy-cus Alvarezii dengan metode lo-ngline dan strategi pengem-bangan di Perairan Karimum-Jawa. Manajemen IKM, 7(2): 131-142

Serdiati N, IM Widiastuti. 2010. Pertumbuhan dan produksi rum-put laut Eucheuma cottonnii pa-da kedalaman penanaman yang berbeda. Media Litbang Sulteng III (1): 21-26 Mei 2010

Soenardjo N. 2011. Aplikasi budidaya rumput laut Euchema cottonii (Weber van Bosse) dengan me-tode jaring lepas dasar (net bag) model Cidaun. Bulletin Osea-nografi Ma-rina 2011, 1: 36-44

Susilowati T, S Rejeki, Eko, Nur-cahya, Zulfiriani. 2012. Pe-ngaruh kedalaman terhadap pertumbuhan rumput laut (Eu-cheuma cottonii) yang dibu-didayakan dengan metode long-line di Pantai Mlonggo, Kabu-paten Jepara. Jurnal Saintek Pe-rikanan, 8(1): 7-12

Refbacks

  • There are currently no refbacks.